“Dalam perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW menerima perintah salat lima waktu dalam satu hari,” jelas
Habib Luthfi, di malam Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, di Masjid Cut Meutia Jakarta, Jumat (9/2).
Habib Luthfi mengingatkan, bila umat Islam menjalani salat lima kali masing-masing 5 menit, maka dalam sehari hanya 25 menit.
Bila usia manusia berkisar hingga 60 tahun, maka salat yang dilakukan hanya berjumlah 270 hari. Dengan begitu, rasanya cukup pendek waktu yang diperintah Allah selama masa hidup manusia menjalani salat lima waktu sehari.
Menurutnya, betapa pentingnya peristiwa yang diberikan Allah pada Nabi Muhammad yang melakukan perjalanan dari Masjid Al-Haram ke Masjid Al-Aqsa. Kemudian, Rasulullah SAW meneruskan perjalanan Miraj dari Masjid Al-Aqsa ke Sidratul Muntaha.
Sidratul Muntaha merupakan tempat di langit yang bersifat gaib, tidak mungkin dijangkau pancaindera manusia, dan bahkan tak dapat dijangkau oleh akal pikiran.
Dalam perjalanan Isra Mi’raj inilah Nabi Muhammad SAW menerima perintah salat lima waktu dalam satu hari. Nah, sebagai umat Islam, penting untuk memperingati Isra Mi’raj untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Untuk saling mengingatkan dengan orang-orang tersayang tentang pesan perjalanan Rasulullah SAW, penting artinya peringatan Isra Miraj seperti yang dilakukan Pemuda Masjid Cut Meutia dengan mengambil tema “Doa Bersama Habib Luthfi bin Yahya” Untuk Indonesia Maju”.
Pemilu Damai
Pada kesempatan yang sama, Pemuda Masjid Cut Meutia, Muhammad Pradana Indraputra, menegaskan bahwa dalam peringatan Isra Mi’raj tahun ini yang jatuh pada 8 Februari 2024, berdekatan dengan agenda Pilpres 2024.
Untuk itu, sebagai pemuda masjid, Pradana Indraputra mengajak semua masyarakat Indonesia menjadikan Pemilu damai. “Siapa pun yang terpilih dalam Pilpres 14 Februari 2024 harus kita hormati,” tegasnya.
Dia optimis, Pilpres 2024 akan berjalan dengan jujur dan adil (jurdil), dengan harapan semua berjalan dengan damai. Semua itu dia rasakan, masyarakat Indonesia sudah semakin dewasa setelah mengalami beberapa agenda Pemilu. Dengan begitu, sudah mencerminkan dan memberikan rasa damai dan sejuk bagi seluruh masyarakat di Tanah Air.
“Bahkan pasca Pemilu sudah tidak ada lagi perebutan atau permusuhan antar masyarakat. Dengan harapan Indonesia damai dan tentram menyongong masa depan yang ceria,” harapnya.
Pradana melanjutkan, dengan demokrasi yang makin maju dan masyarakat bertambah dewasa, maka akan mengutamakan perdamaian dan menghormati hasil Pemilu. “Siapa pun yang terpilih sebagai presiden, tinggal mengharapkan Indonesia lebih maju lagi,” tambah Pradana.https://sayurkole.com/